Jakarta, jatipadang.com – Terlunta-luntanya pembangunan Pasar Blok A Fatmawati hingga tujuh tahun merupakan derita yang tidak sebentar bagi para pedagang. Sempat ada penampungan sementara di Taman Sambas tidak jauh dari lokasi semula akan tetapi musibah yang sama yaitu kebakaran kembali terjadi di Maret 2019 yang mengakibatkan para pedagang kembali kehilangan lokasi mencari nafkah.
Ditemui di seputaran Kalibata, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Inkoppas, Andrian Lame Muhar kepada awak media mengatakan, para pedagang existing dan Koppas kecewa dengan tidak adanya kepastian pembangunan kembali Pasar Blok A yang terbakar tujuh tahun
“Jujur kami dari Inkoppas yang menaungi para anggota koperasi pasar merasa kecewa dengan PD Pasar Jaya. Apalagi Ketua Koperasi Pasar Blok A adalah Sekretaris Umum kami di Inkoppas,” ujar Lame, Jumat sore (09/09/2022).
Lame menjelaskan kekecewaan terhadap PD Pasar Jaya adalah mengenai revitalisasi Pasar Blok A.
“Yang terlalu lama menyelesaikan permasalahan pembangunan revitalisazi Pasar Blok A Fatmawati. Terbengkalai sudah tujuh tahun lebih tidak ada kejelasan atas permasalahan yang terjadi, yang katanya mau di selesaikan. Kami telah bersurat ke PD Pasar Jaya untuk mengadakan audiensi, untuk bertanya ada apakah permasalahan yang terjadi sebenarnya,” sambung Lame.
Penggantian Dirut PD Pasar Jaya semakin menguatkan para pedagang untuk mempertanyakan komitmen pembangunan kembali tempat mereka mencari nafkah. Yang semula mereka berdagang di Pasar Blok A, yang sekarang sudah tidak ada lagi dan para pedagangnya juga sudah terpencar-pencar posisinya. Mereka berharap atas kejadian yang lalu, dan ada keseriusan dari Pemerintah DKI untuk menyelesaikan revitalisasi pasar mereka.
“Saya tidak perlu membahas kejadian yang lalu di Pasar Blok A, yang penting sekarang mencari jalan keluar, supaya cepat merealisasi pembangunan Pasar Blok A ini. Pedagang kami sudah lama menunggu 7 tahun, bahkan para pedagang ingin berdemo tapi kami dari Inkoppas melarang, mencoba dulu persuasif dengan PD pasar Jaya kenapa lama sekali,” jelas Lame.
Inkoppas terus mendorong bahkan sudah ultimatum kalau sampai minggu ini Dirut PD Pasar Jaya tidak mau beraudiensi dengan para pedagang dan hanya mewakilkan kepada bawahannya maka mereka siap turun ke jalan untuk bersemo.
“Selama ini kami melarang- larang terus untuk para pedagang pasar berdemo, dengan alasan covid-19, nanti kasian juga pak Gubernur,” sambungnya.
Lebih lanjut Lame mengatakan pertemuan Inkoppas dan para pedagang dengan Dirut PD Pasar Jaya sebenarnya bisa menjadi ajang diskusi untuk mencari solusi mengenai revitalisasi. Inkoppas siap membantu jika ada permasalahan- permasalahan yang sangat sulit.
“Inkoppas telah berkali- kali berbicara dengan PD Pasar Jaya, memberikan solusi- solusi, apa permasalahannya, mencari developer yang besar bisa kita cari, jika anggaran Inkoppas juga bisa membantu, tapi tolong jangan di gantung- gantung seperti ini. Apalagi sebentar lagi Gubernur DKI akan memasuki masa pensiun maka akan terjadi lagi permasalahan yang baru, sehinggga terkatung- katung kembali,” imbuhnya.
Sebenarnya saat Jarot Saipul menjabat plt Gubernur DKI, sudah meletakan batu pertama tanda akan dimulainya pembangunan nanti hingga kini tidak ada kabarnya lagi.
“Mungkin batunya hanyut tergerus air saking lamanya terbengkalai,” kelakar Lame.
Inkoppas berharap PD Pasar Jaya segera merealisasikan revitalisasi Pasar Blok A sehingga para pedagang bisa melanjutkan hidupnya dengan sedikit tenang ditengah tekanan ekonomi yang kian menjepit. [AS]
Rembugan konten ini sebanyak post