Jakarta, jatipadang com – Mangkraknya rencana pembangunan pasar Blok A Fatmawati hingga tujuh tahun dan tidak adanya kejelasan hingga saat ini membuat para pedagang hingga kehilangan kesabarnnya. Selama ini para pedagang pasar Blok A hanya menerima janji- janji yang tidak pernah ditepati.
Ketua Koppas Pasar Blok A, Ngadiran, mengatakan perkembangan hingga saat ini katanya masih dalam rapat pembahasan oleh PD pasar Jaya.
“Kami berharap betul, karena ini sudah sangat membuat kegelisahan teman- teman di pasar blok A, sudah sangat lama nasibnya tergerus, tergilas, termajinalkan kalau menurut berita yang terucapkan kita masih di anggap pasar ini masih mau di bangun, mudah- mudahan akan menjadi kenyataan, akan di bangun dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar Ngadiran.

Lebih lanjut Ngadiran menjelaskan, bahwa pihaknya sudah bertemu dengan PD Pasar Jaya pada Agustus lalu dan berharap di akhir bulan bisa mendapatkan jawaban. Namun hingga minggu ketiga September ini PD Pasar Jaya masih belum memberikan jawaban. Informasi dari mitra Pasar Jaya dalam hal ini PT Sarana Jaya, dari pihak PT Sarana Jaya suruh menanyakan ke PT Pasar Jaya.
“Jadi ini seperti lempar kepada siapa jangan sampai di lempar tidak jelas. Oleh sebab itu kami memohon dengan hormat kepastiannya Pasar Blok A Fatmawati mau di bangun dengan segera atau di perlama, atau menunggu pedagang kami harus turun demo dulu, ngesot dulu, baru mau di fikirkan,” lanjut Ngadiran.
Pihak PD Pasar Jaya dan rekanan sebenarnya tinggal menyesuaikan kajian yang sudah ada lebih dahulu karena konsep awalnya hendak menyatukan antara pasar dan hunian juga terhubung langsung dengan stasiun MRT.
Konsep kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) di beberapa stasiun yang ada di fase 1 koridor selatan – utara. TOD merupakan area perkotaan yang dirancang untuk memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang bertujuan untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.
“Dan ini sesuai dengan harapan Presiden dan Gubernur mau di satukan dengan Rusun, itu saya pikir kita dukung,” sambung Ngadiran.
Beberapa tahun lalu Komisi B DPRD DKI mendampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mendatangi korban kebakaran di lokasi kebakaran dan berjanji akan membahas dan mengawal pembangunan Pasar Blok A Fatmawati. Akan tetapi hingga saat ini masih belum ada kelanjutannya.
Tanggapan Inkoppas
Ditempat yang sama Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Inkoppas, Andrian Lame Muhar, mengatakan, para pengurus Koppas dan pedagang merasa revitalisasi pasar merupakan hal yang sangat urgent bagi keberlangsungan.
“Kami dari Inkoppas terus mendorong supaya PD Pasar Jaya cepat beraudiensi dengan Koppas Blok A, ataupun dengan Inkoppas agar dapat terselesaikan permasalahan pembangunan pasar ini. Kami juga sudah berdiskusi dengan Koppas Blok A, tentang permasalahan yang ada, kami mendukung terus apa yang mereka lakukan, selama dalam ranah yang benar, apalagi mereka ingin menuntut hak mereka, Inkoppas terus mendukung Koppas Blok A, dalam memperjuangkan pembangunan pasar Blok A yang terbengkalai hampir delapan,” ujar Andrian.

Inkoppas berharap sekali PD pasar Jaya ataupun Pemerintah DKI Jakarta untuk memperhatikan sedikit masalah revitalisasi di pasar Blok A.
“Saya dengar dari ketua Koppas Blok A dan kebetulan beliau Sekum di Inkoppas, para pedagang ingin melakukan aksi damai turun ke jalan menuntut keadilan masalah pembangunan pasar mereka,” terangnya.
Inkoppas sudah merangkul para pedagang Pasar Blok A Fatmawati melalui Koppas agar melakukan koordinasi dalam menuntut revitalisasi yang sudah lama tertunda.
“Sudah delapan tahun kios mereka tidak terbangun jadi wajarlah para pedagang marah,” sambungnya.
Sudah banyak upaya yang di lakukan Inkoppas, kemarin ketua Koppas menghadap ke Inkoppas dan Inkoppas juga sudah bersurat ke PD Pasar Jaya dan belum di tanggapi dan juga perwakilan juga sudah menghubungi perwakilan PD Pasar Jaya agar dapat bertemu dengan Dirut dan mungkin belum ketemu waktunya sedangkan waktu sudah semakin mepet dan Gubernur sebentar lagi Plt di bulan Oktober,” ungkap Andrian.
Makanya sekarang wajar jika Inkoppas sekarang sedikit kencang, karena khawatir, nanti Gubernur Plt kemudian harus menunggu lagi bertahun- tahun supaya bisa terbangunnya pasar Blok A ini. Inkoppas juga sudah berusaha menghubungi anggota DPRD, dan ternyata ada kesalahpahaman tentang biaya pembangunan yang dikira menggunakan dana APBD padahal sejatinya menggunakan dana dari para pedagang itu sendiri.
“Kita menggunakan dana para pedagang dan pedagang nanti membeli kiosnya atau menyicil kios dengan anggaran mereka, tapi kan surat rekomendasinya dari PD Pasar Jaya dan surat pernyataan Developer dari Pemprov DKI, itu yang ditunggu siapa yang harus membangun kemudian harga kiosnya berapa, itu yang di tunggu oleh kawan- kawan pedagang pasar,” pungkasnya. [Adang]
Rembugan konten ini sebanyak post