Kini masyarakat telah memasuki era modern, ulama dan pemerintah sekalipun tidak bisa merubah kekuatan tersebut. Modernisasi merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditolak kehadirannya. Modernisasi menjadi bagian dari perjalanan waktu dan ruang yang mesti terjadi. Konsekuensi logis dari perubahan tersebut, yaitu pola pikir, sikap, mental dan perilaku umat. Sebaiknya perubahan tersebut mengikuti perkembangan zaman yang ada.

Perubahan masyarakat yang fenomenal tersebut, seharusnya diimbangi dengan adanya perubahan cara berdakwah. Dakwah tidak boleh jalan di tempat dan menggunakan cara-cara konvensional (ceramah) saja. Karena dakwah islam sebaiknya dinamis, progresif, dan penuh inovasi. Para dai perlu melakukan kreasi-kreasi baru yang lebih membumi dan dapat membawa kemaslahatan umat. Dakwah perlu dikemas lebih manusiawi, dialogis, memenuhi kebutuhan dan kemampuan masyarakat.
Dunia hari ini sebenarnya menitipkan harapan besar terhadap dakwah Islam. Jika kaum muslimin menyadari kenyataan ini, lalu mereka semua mau bekerja, bersabar, dan serius dalam berdakwah, insya Allah dakwah Islam akan menjadi trend dunia di masa yang akan datang. Hal tersebut dakwah bukan hanya kewajiban atau tanggung jawab melainkan kebutuhan umat Islam dalam menyebarkan ajaran-ajaran Islam sebagaimana termuat dalam al-Quran dan hadis yang bertujuan kepada ‘amar makruf dan nahi mungkar’. Salah satu alternatif dakwah adalah melalui media film, dengan kemajuan teknologi di zaman sekarang pemanfaatan media tersebut dapat diefektifkan.

Di awal millenium baru ini tampaknya mulai ada gairah baru dalam industri film Indonesia terutama film yang mengusung tema dakwah. Seperti halnya film Perempuan Berkalung Sorban, Ketika Cinta Bertasbih, film Ayat-ayat Cinta hingga Dalam Mihrab Cinta yang begitu fenomenal semakin memberikan peluang bagi para penggiat sineas dakwah. Kenyataan kini tidak hanya film yang bergenre-kan horor, percintaan remaja atau komedi yang bisa diterima masyarakat umum namun film yang bernuansakan Islam pun mampu menjadi tontonan dengan rating tinggi. Maka hal tersebut bisa menjadi suatu modal besar bagi para sineas dakwah dalam mentransformasikan nilai keislaman dalam media ini.

Pesantren Bioskop merupakan salah satu kegiatan dari Festival Ramadhan Masjid Al-Ikhlash Jatipadang 1439 H – 2018 M. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan puncak acaranya dengan Nonton Bareng (NoBar) film bernuansa islami (religi) yaitu “Lima Penjuru Masjid (5 PM)”. Acara nobar Pesantren Bioskop telah diadakan dengan lancar pada hari Sabtu, 02 Juni 2018, walaupun sebelumya telah terjadi pemunduran jadwal pelaksanaan karena adanya kendala teknis. Acara tersebut bertempat di Studio Theater 2 Cinema XXI Pejaten Village yang telah disediakan khusus untuk pelaksanaan acara tersebut. Para hadirin sangat antusias dan banyak dari mereka hadir bersama keluarga, kerabat dan teman komunitas.
Film 5 PM merupakan karya garapan Rumah Produksi Bedasinema Pictures dan disutradarai serta ditulis naskahnya oleh Humar “Umank” Hadi. Film 5 PM bercerita tentang pengalaman hijrah lima remaja dalam pencarian jati diri. Aktor-aktor yang membintangi antara lain Aditya Surya Pratama, Zikri Daulay, Faisal Azhar Harahap, Zaky A Riva’i A, Taufik Akbar, dan bintang muda lain. Film 5 PM yang tampil dengan durasi 100 menit ini diharapkan bisa menjadi alternatif hiburan di bulan Ramadhan 1439 H sekaligus menambah khazanah nilai-nilai islam yang tertuang di dalam pembuatannya untuk para penontonnya. Film ini juga telah mendapatkan apresiasi dari Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Film 5 PM ini menjadi media dakwah yang efektif sebagai perantara materi dakwah kepada obyek dakwah atau bahkan mitra dakwah. Selain itu, diharapkan juga menjadi oase ditengah kepungan konten-konten media terkini yang berpotensi merusak moral dan karakter masyarakat. Dengan diadakannya kegiatan Pesantren Bioskop ini, dapat menjadi titik temu untuk kembali men-trigger masyarakat menikmati kajian nilai-nilai islam dengan kemasan serta cara yang kreatif dan kekinian. Harapannya nilai-nilai islam yang disampaikan tersebut menjadi inspirasi kebaikan-kebaikan yang dilakukan dan dirasakan di kehidupan sehari-hari baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Rembugan konten ini sebanyak post