Jakarta, jatipadang.com – Merantau menjadi keputusan yang dipilih oleh banyak orang. Entah itu merantau karena melanjutkan pendidikan, demi kelancaran karier dan pekerjaan, maupun untuk urusan-urusan yang lainnya. Dengan menjadi anak rantau, mental kita akan ditempa sehingga menjadi individu yang kuat dan tegar dalam setiap keadaan. Namun demikian, kehidupan di perantauan itu juga tidak mudah. Iming-iming kesuksesan memang terasa manis, namun tidak dengan usaha dan perjuangan yang harus dilakukan.
Salah satu upaya untuk mempererat ikatan para perantau adalah dengan mengadakan silaturahmi, baik secara formal maupun non formal. Perkumpulan keluarga Sulawesi Tengah Bersatu (STB) hadir mencoba untuk menjawab kebutuhan itu. Acara yang dimotori oleh Emy Damayanti menggelar arisan silaturahmi keluarga besar Sulawesi Tengah Bersatu dengan tema Bersatu Dalam Doa dan Usaha di cafe Rendevoo di Komplek TVRI Senayan Jakarta (18/12/2022).
Kegiatan arisan rutin dilaksanakan perkumpulan STB itu dilaksanakan setiap bulan untuk mempererat silaturahmi dengan warga Sulawesi Tengah.
Menurut Emy Damayanti, kegiatan ini rutin dilaksanakan selain untuk mempererat dan melepas rindu juga untuk memperkenalkan budaya dari Sulawesi Tengah.
“Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulannya dan mendapatkan antusias dari para anggotanya untuk saling berinteraksi dan melepas rindu,” ujar Emy.
Turut hadir dalam acara kali ini selain warga perantauan Sulawesi Tengah, ada penyanyi kenamaan, Ermy Kullit, Ketua PAPPRI DKI Jakarta Ani Nurhani, artis Ratu Tari yang bermain dalam Sinetron Ikatan Cinta, aktor Egi Fajri Gumay, Komisaris Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Maksy M Sarkawi dan tokoh masyarakat Sulawesi Tengah yang juga sebagai Penasehat Sulawesi Tengah Bersatu H. Samsudin Said.
Sebagai provinsi dengan penduduk terbanyak kedua setelah Sulawesi Selatan, tentu peserta arisan STB juga tidak sedikit. Lebih dari 50 pesertanya aktif hadir setiap bulan.
Lebih lanjut Emy mengatakan pertemuan kali ini juga memperkenalkan berbagai budaya salah satunya adalah Batik Bomba.
“Dalam setiap kegiatannya, STB juga mengundang masyarakat dari provinsi lain untuk memperkenalkan budaya dari Sulawesi Tengah salah satunya adalah kain Batik Bomba, batik khas Donggala itu banyak dikenakan oleh sejumlah tokoh pada KTT G20 di Bali belum lama ini ” sambung Emy.
Menurut pengakuan penyanyi jazz ternama, Ermy Kullit, dirinya adalah pecinta kain-kain tradisional dan kerap berburu hingga kepelosok daerah apabila sedang manggung di daerah.
“Saya kerap memadupadankan apabila sedang mengisi acara. Biasanya atasnya memakai pakaian moderen tetapi bawahannya biasanya memakai kain tradisional atau memakai selendang,” kata Ermy Kullit yang berasal dari Manado Sulawesi Utara ini.
Senada dengan Ermy Kullit, Ratu Tari yang berperan sebagai dokter dalam sinetron Ikatan Cinta merasa bangga dan terhormat karena di undang dalam arisan tersebut.
“Saya senang sekali ketika di undang ke acara ini dan diperkenankan memakai kain Bomba ketika menghibur masyarakat Sulawesi Tengah di sini. Selain bahannya lembut juga kelihatan mewah ketika dipakai. Saya berharap ada satu karya film yang mengangkat budaya Sulawesi Tengah salah satunya tentang Batik Bomba itu sendiri,” ujar Tari.
Ditempat yang sama, ketua Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) DKI Jakarta, Ani Nurhani, mengatakan senang dan bangga akan persatuan dan kekompakan masyarakat Sulawesi Tengah yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
“Saya melihatnya masyarakat Sulteng ini solid dan kompak dan berharap juga masyarakat dari daerah lain juga bisa se-solid dan sekompak ini,” kata Ani.
Masih ditempat yang sama, Komisaris Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Maksy M Sarkawi, yang juga merupakan Ketua PD KBPP Polri Sulawesi Tengah berharap masyarakat perantauan Sulawesi Tengah untuk turut serta aktif dalam kegiatan semacam ini.
“Selain bisa melepas rindu dengan saudara sekampung, ajang ini juga bisa menjadi sarana komunikasi dalam konteks membangun daerah baik melalui pendekatan emosional ataupun budaya,” ujar Maksy.
Maksy M Sarkawi yang digadang-gadang untuk maju Pilkada Bupati Donggala 2024 oleh masyarakat Kabupaten Donggala mengaku belum terpikir untuk masuk ke wilayah politik karena selepas purna tugas dari Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dirinya ditunjuk oleh Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura untuk menjadi Komisaris di BPD Sulawesi Tengah, dirinya juga merangkap jabatan yang masih melekat seperti Ketua PD KBPP Polri Sulawasi Tengah.
“Saya selaku pribadi belum berpikir kearah sana, dikarenakan saya masih mengemban tugas amanah yang diberikan kepada saya,” sanggahnya.
Masyarakat yang hadir dalam acara itu selain dapat melepas kangen dengan sanak saudara juga dapat merasakan panganan khas daerah Sulteng seperti Coto dan buras, juga Lalampa. Lalampa adalah makanan ringan khas yang sekilas terlihat seperti lemper. Namun, yang membedakan adalah isian dari makanan ini yaitu ikan cakalang. Dimasak dengan cara dibakar, panganan satu ini memiliki aroma khas yang sangat sedap. [Adang]
Rembugan konten ini sebanyak post