Pandemi Covid-19 di bulan suci Ramadhan 1441 H ini telah menyebabkan umat muslim di berbagai negara, termasuk di Indonesia dengan berat hati tidak bisa menyelenggarakan shalat tarawih berjamaah, tadarus dan ibadah lainnya di Masjid. Karena sesuai protokol kesehatan dan imbauan Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 tetap berlaku. Jaga jarak aman, memakai masker dan rajin cuci tangan adalah protokol kesehatan yang harus ditaati. Umat muslim juga dihimbau untuk menjalankan ibadah shalat di rumah saja.

Meskipun dalam situasi darurat dan selalu waspada demi keselamatan dan kesehatan diri sendiri, anggota keluarga dan sanak saudara. Hal tersebut sama sekali tak mengurangi keagungan bulan Ramadhan yang suci. Justru kesempatan Ramadhan kali ini merupakan saat yang tepat untuk setiap muslim melakukan introspeksi dan refleksi diri terhadap tiga hal, yakni hubungan manusia dengan Sang Pencipta (hablum minnallah), relasi sesama manusia (hablum minannas), dan korelasi terhadap alam (hablum minalam).
Dengan hablum minnallah umat islam secara bersama-sama bermunajat, beristighfar serta memaksimalkan ibadah ritual yang harus terus dijaga dalam menjalani kehidupan. Secara hablum minannas, sesama manusia kita saling bermaaf-maafan, saling membantu, solidaritas dan kesalehan sosial tentu harus ditingkatkan lagi untuk menghadapi pandemi yang masih terjadi saat ini. Dari segi hablum minalam, kita bisa meningkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan dan kelestariannya terutama kebersihan agar kita terhindar dari Covid-19 dan penyakit lainnya.
Selain itu, pandemi Covid-19 yang merambah bulan Ramadhan dimaknai sebagai refleksi iman atas kemenangan bersama dalam semangat persatuan dengan sesama umat Muslim dan dengan umat dari agama lain sebagai satu bangsa melawan Covid-19. Semua komponen bangsa bersatu padu dengan harapan dan ikhtiar untuk segera menuntaskan pandemi Covid-19.
Kini setelah satu bulan menjalani ibadah puasa, umat Muslim insya Allah telah meraih rahmat dan pengampunan dariN Allah SWT. Dalam situasi pandemic Covid-19 ini, sejatinya merupakan suka cita yang mendalam karena umat muslim telah melewati Ramadhan dengan hari-hari yang penuh tantangan. Terlebih lagi pada Idul Fitri kali ini pemerintah menghimbau untuk melaksanakan Shalat Ied di rumah saja, dan melarang untuk silahturahim keliling.
Demikianlah suka cita umat islam selama pandemi Covid-19, karena di kesempatan Idul Fitri ini, meski tidak dilakukan dengan kontak fisik secara langsung, umat Muslim dengan saudara, rekan dan kerabat patut bersyukur karena di momen ini kita masih bisa saling menghaturkan selamat lebaran dan ucapan maaf lahir dan batin.
Melalui dukungan perangkat teknologi informasi dan komunikasi, dengan berbagai jaringan sosial media dan telepon, ucapan selamat lebaran dan mohon maaf satu sama lain dapat dilakukan sejauh pulsa, sinyal dan kuota internet tersedia. Suasana meriah dan ramai karena tidak bisa bersilaturahmi secara langsung barangkali sedikit berkurang. Namun, suka cita hati tetap hadir di Idul Fitri pada 1 Syawal 1441 Hijriah ini. Bila hati merasakan suka cita hadir, maka respon raga jadi positif. Jiwa pun jadi penuh syukur dan bersemangat.
Dalam kesempatan di hari kemenangan ini (Idul Fitri 1441 H), mari kita bersama-sama berdoa dan bersungguh-sunguh berikhtiar mentaati protokol kesehatan agar Pandemi Covid-19 bisa teratasi dengan baik dan kehidupan kembali normal kembali.
Rembugan konten ini sebanyak post